Minggu, 23 September 2012

Contoh Proposal PTK _ 2

-->


Penerapan metode eksperimen sebagai upaya meningkatkan kreativitas dan daya fikir siswa dalam memahami materi energi listrik di Kelas 4 semester-2 SD Harapan Bangsa


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Pada saat peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA di kelas 4 semester-1 SD Harapan Bangsa, dengan Standar Kompetensi: Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari, pada Kompetensi Dasar: Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya; dengan Materi Pembelajaran: Energi listrik. Dalam evaluasi diberikan 10 soal dengan hasil skor sebagi berikut : skor nilai terendah 40 dan skor nilai tertinggi 70. dengan nilai rata-rata 58, sehingga ketercapaian indikator dibawah KKM yang ditentukan yaitu 65.
Rincian hasil penilaian siswa tersebut antara lain:
Nilai terendah                             :   7 siswa
Di bawah nilai rata-rata            : 15 siswa
Di atas nilai rata-rata                 :   5 siswa
Nilai tertinggi                              :   2 siswa

Peneliti merasa perlu meningkatkan nilai siswa di atas skor nilai KKM dan segera mengantisipasi minimnya skor nilai sebagian siswa pada mata pelajaran IPA kelas 4 semester-1 tentang materi energi listrik yang ada di bawah skor nilai KKM tersebut.

Dari latar belakang yang disebutkan di atas tadi, maka peneliti merumuskan judul Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu: “Penerapan metode eksperimen sebagai upaya meningkatkan kreativitas dan daya fikir siswa dalam memahami materi energi listrik di Kelas 4 semester-2 SD Harapan Bangsa”.


B.   Rumusan Masalah
Sehubungan dengan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :
1)      Apakah dengan penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan kreativitas dan daya fikir siswa dalam memahami materi energi listrik di Kelas 4 semester-2 SD Harapan Bangsa?.
2)      Bagaimana cara penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan kreativitas dan daya fikir siswa dalam memahami materi energi listrik di Kelas 4 semester-2 SD Harapan Bangsa?.
3)      Sejauh mana efektifitas penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan kreativitas dan daya fikir siswa dalam memahami materi energi listrik di Kelas 4 semester-2 SD Harapan Bangsa?.

C.   Pemecahan  Masalah
Dengan penuh keyakinan peneliti “Eksperimen adalah suatu tindakan dari suatu gagasan dan atau penelitian yang telah diyakini kebenaranya untuk membuktikan kebenaran dari gagasan dan atau penelitian tersebut”.
Dengan dukungan kepala sekolah dan rekan guru akhirnya peneliti berkesimpulan untuk mengangkat masalah ini menjadi suatu penelitian untuk membuktikan efektifitas solusi tersebut. Dengan mengkaji masalah yang timbul diatas itulah peneliti merasa yakin akar penyebabnya adalah materi pembelajaran yang disampaikan dengan indikator yang hanya sebatas menyebutkan tidak sampai membuktikan. sedangkan kata menyebutkan hanya berupa hapalan, tapi membuktikan perlu didukung oleh  tindakan percobaan dengan pendekatan metode eksperimen.

Dengan menggunakan metode eksperimen, secara otomatis akan terjadi proses tindakan yang membutuhkan metode secara menyeluruh dari berbagai metode dengan dukungan alat peraga, bahan, dan media secara lengkap, ditambah pendekatan pembelajaran lainnya yang sangat mendukung keberhasilan pembelajaran.
Untuk mendukung metode ekperimen tersebut perlu pula digunakan model group investigation. Secara konseptual, model group investigation terdiri dari 6 langkah pembelajaran, (1) grouping, (2) planning, (3) investigating, (4) organizing, (5) presenting, dan (6) evaluating. Keenam langkah pembelajaran tersebut mencerminkan konteks (grouping dan planning), input (grouping dan planning), proses (investigating, organizing, presenting, dan evaluating), dan produk (evaluating). Agar penggunaan metode ekperimen lebih optimal, penerapan model group investigation dipadukan dengan evaluasi model CIPP. Perpaduan antara model group investigation dan evaluasi model context—input—process--product (CIPP) memberi peluang kepada siswa untuk menggunakan keterampilan-keterampilan berpikirnya secara optimal. Oleh sebab itu, penerapan model group investigation diyakini dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa.

D.   Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan ini adalah:
  1. Mengetahui efektivitas penggunaan metode eksperimen dalam mata pelajaran IPA materi energi listrik di kelas 4 semester-2 SD Harapan Bangsa.
  2. Mengetahui dampak positif dari penggunaan metoda eksperimen untuk meningkatkan daya fikir siswa dalam mata pelajaran IPA materi energi listrik di kelas 4 semester-2 SD Harapan Bangsa.
  3. Mengetahui hasil penggunaan metode ekperimen  untuk meningkatkan daya fikir siswa dalam mata pelajaran IPA materi energi listrik di kelas 4 semester-2 SD Harapan Bangsa.

E.   Manfaat Penelitian
  1. Manfaat untuk Siswa
a.    Meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA tentang energi listrik dengan sasaran akhir memperbaiki proses dan hasil belajar siswa.
b.    Menjadi inspirasi dan motivasi bagi siswa untuk melakukan percobaan dan penelitian sains sederhana.
c.    Menghilangkan rasa perbalisme siswa dengan ekperimen penelitian dan pembuktian.

  1. Manfaat untuk Guru
a.    Menjadikan metode eksperimen sebagai dasar rasa kepenasaran untuk selalu mencoba dan meneliti dalam pendekatan pembelajaran.
b.    Membuat lebih percaya diri, mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.
c.    Mampu menunjukkan kemampuan dan otonominya sebagai pekerja profesional yang handal.

  1. Manfaat bagi Peneliti:
a.    Sebagai pendorong dalam upaya pengembangan diri agar dapat menjawab hambatan dan tantangan yang dikemukakan dalam mengemban tugas di bidang pendidikan dan pengajaran IPA di masa yang akan datang;
b.    Sebagai pendorong untuk selalu kreatif dan inovatif dalam mencari media dan metode belajar yang sesuai, sehingga dapat menemukan solusi bagi permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran IPA.

  1. Manfaat bagi Sekolah
a.    Perangkat pembelajaran IPA akan termanfaatkan
b.    Sebagai dasar pengadaan dan penggunaan laboratorium sekolah.
c.    Mempunyai tenaga sains yang handal.



III.  KERANGKA TEORITIK DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Teoritik
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat menunjang upaya mewujudkan keterlibatan aktif siswa secara fisik, mental dan emosional adalah pendekatan keterampilan proses. Pendekatan proses didasarkan atas pengamatan terhadap apa yang dilakukan oleh seorang ilmuwan.
Keterampilan proses mencakup dua kelompok keterampilan, yaitu (!) keterampilan dasar, dan (2) keterampilan terintegrasi. Keterampilan dasar terdiri atas : (a) mengobservasi  atau mengamati, (b) menggolongkan atau mengklasifikasi, (c) mengkomunikasikan, (d) mengukur, (e) memprediksi, dan (f) menyimpulkan. Keterampilan terintegrasi meliputi (a) mengindentifikasi variable, (b) menyusun tabel data, (c) menyusun grafik, (d) menggambarkan hubungan antara variable, (e) memperoleh dan mengolah data, (f) menganalisa data, (g) menyusun hipotesis, (h0 merumuskan variable secara operasional, (i) merancang penelitian, (j) melakukan eksperimen.

Carin dan Sund (1993) mendefinisikan : “IPA sebagai pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”.
 Kegiatan praktekum sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA sangat penting untuk melatih keterampilan proses. Dengan demikian untuk dapat melaksanakan kegiatan praktekum dengan baik, guru harus sudah mahir dan menguasai dengan baik pelaksanaan kegiatan praktikum tersebut.

Dalam prosedur empiris, ilmuawan mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi untuk selanjutnya dianalisis. Proses empiris dalam IPA, yaitu mencakup observasi (pengamatan), klasifikasi, dan pengukuran. Sedangkan dalam prosedur analisis, ilmuwan menginterprestasikan penemuan mereka dengan menggunakan proses-proses seperti hipotesis, eksperimen terkontrol, menarik kesimpulan, dan memprediksi. Untuk melakukan suatu penelitian tentang alam diperlukan pengetahuan terpadu tentang proses dan materi dalam topik yang akan diselidiki.

Mengajar menurut pandangan lama adalah proses pemberian pengetahuan dan prosedur kepada siswa, dimana pandangan ini berimplikasi terhadap cara belajar siswa yang hanya dan menghapalkan langkah-langkah pemecahan sebuah persoalan. Belajar menurut pandangan kontemporer adalah proses interaksi individu dengan lingkungannya dengan melibatkan fisik, mental dan emosional, sehingga siswa memperoleh sejumlah pengalaman bermakna (konstruktivisme). Menurut pandangan ini pengetahuan yang diperoleh siswa bukan proses pemindahan dari guru ke siswa, melainkan dibentuk atau disusun sendiri oleh siswa melalui interaksinya dengan lingkungan.
Siswa dapat melakukan kegiatan mengamati, menanyakan, menjelaskan, merancang, menguji, menganalisa dan menarik kesimpulan. Pengamatan yang dilakukan siswa sekolah dasar dalam rangka memahami konsep awal, sebaiknya dimulai dari benda nyata yang ada disekitar siswa dan yang menarik perhatian siswa sehingga menimbulkan rasa ingin tahu dan siswa tertarik untuk melakukan pengamatan.

Dengan penggabungan prinsi-prinsip dasar CTL (Contextual Teaching and Learning) antara lain:
1.   Kontruktivisme (Constructivism),
2.   Bertanya (Questioning),
3.   Inquiri (Inquiry)
4.   Masyarakat Belajar (Learning Community)
5.   Penilaian Autentik (Autentic Assensment)
6.   Refleksi (Reflection)
7.   Pemodelan (Modelling)


Prinsip CTL yang paling dominan dijadikan sebagai dasar dalam mengembangkan pembelajaran IPA adalah kontruktivisme dan inquiri.
1.  Konstruktivisme
Kontrustivisme berangkat dari ide bahwa untuk memahami sesuatu tidak selalu harus dimulai dari pikiran. Seseorang dapat memperoleh sesuatu dari obyek nyata, dan seseorang tidak akan tahu jika tidak dari sebuah obyek nyata.
Pandangan kaum konstruktivis radikal, bahwa seseorang tidak akan tahu bila tidak dari sebuah obyek yang nyata (Cobb dalam Streefland, 1991). Pandangan ini sebuah paham ekslusif yang sejalan dengan ciri atau karakteristik umum individu pada tingkat kematangan mental Piaget yaitu sensori motor, praoperasi dan operasi kongkrit. Pada tingkat kematangan ini kehadiran obyek memegang peranan penting dalam upaya individu membangun pemahaman terhadap konsep-konsep yang terkandung dalam obyek-obyek tersebut.
Pembelajaran IPA dengan prinsip kontruktivisme mengarahkan siswa kepada aktivitas seperti mengobservasikan atau mengekplorasi. Proses pembelajaran yang menerapkan Konstruktiv mengupayakan penciptaan situasi dimana siswa dapat berperan seperti seorang ilmuan.

2.  Inquiri (Inquiry)
Inquiri atau penemuan merupakan salah satu prinsip penting dalam pendekatan kontekstual. Pengetahuan yang ada dalam diri siswa menurut pendekatan kontekstual diupayakan diperoleh dari proses menemukan, bukan diberi oleh guru atau siswa menghapalkan fakta-fakta.. Menemukan adalah keterampilan mental tingkat tinggi yang harus dimiliki siswa melalui belajar IPA.
Martin dan Brigss (1986) mengemukakan bahwa media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan pelajaran.

B.  Kerangka Berfikir/Pola Fikir
Siswa dapat melakukan kegiatan mengamati, menanyakan, menjelaskan, merancang, menguji, menganalisa dan menarik kesimpulan. Pengamatan yang dilakukan siswa sekolah dasar dalam rangka memahami konsep awal, sebaiknya dimulai dari benda nyata yang ada disekitar siswa dan yang menarik perhatian siswa sehingga menimbulkan rasa ingin tahu dan siswa tertarik untuk melakukan pengamatan.
Saat siswa melakukan pengamatan terhadap sesuatu untuk memahami konsep mungkin tidak langsung dapat dipahaminya siswa sebelum tahu apa yang harus diperbuat terhadap benda atau lingkungannya. Dari situasi seperti ini, akan terjadi proses bertanya diantara siswa, dari siswa kepada guru kepada sumber lain. Setelah semua data yang dianggap perlu terkumpul dan untuk sampai kepada pemahaman sebuah konsep, siswa perlu merancang serta menguji rencananya. Dalam hal ini, siswa perlu menganalisa data-data yang telah ada agar dapat merumuskan teori yang telah dimaksudkan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama teman-temannya atau melalui bimbingan guru.

Pola pikir peneliti dalam mata pelajaran IPA dengan materi energi listrik, dalam kompetensi dasar yang dimaksud yaitu bagaimana cara mengatasi kesulitan siswa memahami materi pembelajaran tentang energi listrik .
Upaya untuk mengatasi masalah tersebut peneliti menggunakan metode eksperimen ditunjang dengan alat peraga dan media pembelajaran yang lengkap dengan pendekatan pembelajaran yang relevan.

C.  Hipotesis
“Dengan menggunakan metode eksperimen ditunjang dengan alat peraga dan media pembelajaran yang lengkap dalam mata pelajaran IPA dengan materi energi listrik, maka pemahaman dan daya fikir serta hasil belajar siswa Kelas 4  semester-2 di SD Harapan Bangsa  dapat meningkat”.

IV.  RANCANGAN PENELITIAN

A.  Setting Penelitian
1.1.  Subjek penelitian:
Kelas                                  :  IV (empat)
Semester                           :   2   (dua)
Tahun Pelajaran              :  2010/2011
Keadaan Murid                :  Laki-laki          =  13  orang
                                               Perempuan    =  12  orang
                                               Jumlah           =  25  orang

1.2.  Lokasi penelitian
Ruang Kelas 4  Sekolah Dasar Harapan Bangsa.

1.3.  Waktu penelitian
Penelitian dlaksanaka sejak tanggal 26 Juli 2010 sampai dengan tanggal 28 Agustus 2010. di mulai perencanaan hingga pelaporan (Jadwal terlampir).

B.   Rencana Tindakan
Dengan mendapat izin dari Kepala Sekolah, Penelitian bertempat di SD Harapan Bangsa, penelitian tindakan dilaksanakan di ruang Kelas 4. pada waktu jadwal mata pelajaran IPA dilaksanakan.
       
1.  Skenario Tindakan
Agar penelitian ini berjalan lancar, maka maka peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan peneliti bersama tim. Langkah-langkah  yang harus ditempuh dalam tahap ini adalah membuat skenario pembelajaran yang mencakup langkah-langkah yang akan dilaksanakan oleh peneliti dengan terlebih dahulu menganalisis kurikulum atau bahan pembelajaran IPA kelas 4. di samping itu, hal terpenting dalam tahap persiapan dan perencanaan tindakan ini adalah mencari bahan ajar IPA yang akan dijadikan sebagai bahan pembelajaran, dan sebagai penunjang pembelajaran.
Dalam persiapan dan perencanaan tindakan, peneliti mencoba menyusun skenario tindkan sebagai berikut :                      
1.     Tahapan Persiapan
a.  Persiapan Kurikulum
b.  Penyusunan silabus
c.  Penyusunan Instrumen Pembelajaran
d.  Pengumpulan Bahan Ajar
e.  Pengadaan Alat Peraga
f.   Pengadaan Media pembelajaran
g.  Koordinasi dengan rekan sejawat
2.    Tahapan Pelaksanaan Tindakan
a. Pelaksanaan tindakan kelas siklus I
b. Analisis dan Refleksi
c. Pelaksanaan tindakan kelas siklus II
d. Analisis dan Refleksi
3.    Tahap Observasi/Pengamatan
4.    Tahap Pengolahan dan Analisis Data
a.  Pengumpulan data
b.  Pengolahan dan Analisis data
5.    Tahap Analisis dan Refleksi
a.    Analisis dan Refleksi Siklus I
b.    Analisis dan Refleksi Siklus II
c.    Analisis dan Refleksi Akhir
6.    Tahap Penulisan Laporan
7.    Tahap Pelaporan



2.  Alat dan Bahan Penelitian
1.       Kurikulum KTSP
2.       Silabus
3.       Buku Sumber
4.       Buku Referensi
5.       Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus I dan Siklus II
6.       Daftar Hadir siswa  Siklus I dan II
8.       Lembar Obsevasi Siklus I dan siklus II
9.       Lembar Penilaian Siswa Siklus I dan siklus II
10.    Lembar Rekap Penilaian Siswa Siklus I dan siklus II
11.    Laptop dan Infocus
12.    CD Pembelajaran
13.    Slide show (Microsoft Power Point Presentation)
14.    Alat Peraga
a.  Volt meter
b.  Accumulator 12V
c.  Tranformator (Trafo) 3 Amper
d.  Lampu listrik 5W
e.  Lampu listrik 25W
f.  Lampu listrik 100W
g.  Bohlam 6V,
h.  Bohlam 12V,
i.  Kabel
j.  Jepitan
k.  Jack fiting, dll.
15.    Media Pembelajaran
a.  Gambar-gambar
b.  Skema listrik
c.  Rumus-rumus perhitungan listrik
d.  Lingkungan sekitar.

C.  Metode Pengumpulan Data
1..  Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan materi energi listrik di Kelas 4 .
Menurut Nurgiyantoro,(2001:57). Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap suatu hal secara langsung, teliti, dan sistematis. Sedangkan menurut Wardani, (2002:2.17). yang di sebut Observasi adalah pengamatan dengan tujuan tertentu.
Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka kesimpulannya adalah bahwa observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung, teliti, dan sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Teknis tes yang digunakan adalah tes selama proses pembelajaran berlangsung. Tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dari indikator dalam bentuk soal-soal untuk mencapai kompetensi dasar dan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan.

2.  Teknik Pengolahan Data
Teknik dalam pengolahan data yang digunakan untuk mengukur hasil belajar dalam pembelajaran IPA dengan materi energi listrik. Sedangkan hasil tes berupa angka. Peneliti menggunakan teknik kuantitatif seperti dalam pembelajaran sehari-hari sebagai berikut.
Pertama, Peneliti mencari selisih hasil rata-rata skor siklus II dengan hasil rata-rata skor siklus I.
Kedua, apabila terjadi peningkatan hasil belajar IPA dengan materi energi listrik, berarti hipotesis terbukti.
Ketiga, hasil pengolahan skor dari siklus I dan II diubah ke dalam bentuk diagram batang dan diagram lingkaran. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat dibaca dengan jelas dan mudah.
D.  Analisis dan Refleksi
1.    Analisis Hasil Penelitian Siklus I
a.     Merencanakan PTK Siklus I
Peneliti menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dengan indiaktor yang ingin dicapai  adalah: (1) Menyebutkan dua jenis arus listrik, (2) Menyebutkan voltase, amper dan wat pada listrik, (3) Menyebutkan keterkaitan  antara volt, amper dan wat, (4) Menghitung dan menentukan volt, amper dan wat pada listrik, (5) Membuktikan perbedaan dua arus listrik.
Peneliti menyiapkan bahan ajar, soal tes, Tabel obsevasi, Tabel Nilai Siswa, dan mempersiapkan alat peraga / media dan alat pembelajaran.

b.     Melaksanakan PTK Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu :
§  Pertemuan ke-1 Hari Kamis tanggal  03 Agustus 2010 dengan jumlah dua jam pelajaran dengan alokasi waktu 2x35 menit, mulai pukul 7.15 s.d 8.25 Wib.
Sub materi Listrik tegangan DC sifat dan kegunaanya.
§  Pertemuan ke-2 Hari Kamis tanggal  05 Agustus 2010 dengan jumlah dua jam pelajaran dengan alokasi waktu 2x35 menit, mulai pukul 7.15 s.d 8.25 Wib.
Sub materi Listrik tegangan AC sifat dan kegunaanya.

2.    Pelaksanaan Observasi Siklus I
Observasi dilakukan oleh tiga orang observer. Observer melakukan pengamatan terhadap terhadap proses pembelajaran IPA dengan materi pembelajaran energi listrik.
Observer mencatat seluruh kegiatan pembelajaran mengenai aktifitas siswa sejak awal hingga akhir menggunakan tabel Pedoman Observasi Siklus I.
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus I
a.    Kegiatan pendahuluan
§  Peneliti mengajak siswa berdoa dan mengabsen.
§  Peneliti memberikan pretes.
§  Membentuk kelompok belajar.
b.    Kegiatan Inti
§  Peneliti menjelaskan materi tentang energi listrik.
§  Peneliti membimbing siswa cara mengerjakan LKS.
§  Peneliti mengadakan eksperimen tentang listrik tegangan DC dan AC mengenai sifat-sifat dan kegunaannya dengan segala pembuktiannya.

c.    Kegiatan Akhir
§  Peneliti bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
§  Peneliti melakukan tes akhir dengan soal terinci di RPP.
§  Skor penilaian siswa dicatat secara cermat pada Tabel Penilaian Siswa (Contoh Terlampir).
§  Peneliti dan siswa mengakhiri pembelajaran dengan membaca hamdallah.

2.    Melakukan Refleksi Siklus I
Refleksi Siklus I dilaksanakan pada Siklus I pertemuan ke-2, dilakukan bersama tiga orang observer.
a.    Tujuan Refleksi Siklus I
o   Menjadikan tolok ukur ketercapaian indikator pembelajaran untuk pencapaian KKM yang telah ditetapkan sebelumnya.
o   Menjadi dasar perbandingan tingkat keberhasilan pada analisis dari observasi Siklus II.
o   Memastikan tingkat keberhasilan atau kegagalan indikator pembelajaran secara obyektif.
o   Mencari penyebab keberhasilan dan atau kegagalan pada siklus I ini untuk dicarikan solusi pada pelaksanaan siklus II.

b.    Hasil Refleksi Siklus I
Hasil analisis terhadap ketercapaian setiap soal/indikator seluruh siswa dapat terlihat jelas pada pencapaian skor rata-rata. Dengan cara menganalisa Hasil Nilai Siswa dari Siklus I tingkat keberhasilan dapat diukur dengan cara menganalisa :
1.    Jika skor rata-rata tiap soal pada Silkus I dan skor maksimal tiap soal lebih besar dari KKM, maka pembelajaran dinyatakan telah tercapai/telah berhasil.
2.    Sebaliknya, jika skor rata-rata tiap soal pada Silkus I dan skor maksimal tiap soal lebih kecil dari KKM, maka pembelajaran dinyatakan belum tercapai/belum berhasil

3.    Analisis Hasil Penelitian Siklus II
a.    Merencanakan PTK Siklus II
Peneliti menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dengan indiaktor yang ingin dicapai  adalah: (1) Menyebutkan dua jenis arus listrik, (2) Menyebutkan voltase, amper dan wat pada listrik, (3) Menyebutkan keterkaitan  antara volt, amper dan wat, (4) Menghitung dan menentukan volt, amper dan wat pada listrik, (5) Membuktikan perbedaan dua arus tegangan listrik.
Peneliti menyiapkan bahan ajar, soal tes, Tabel obsevasi, Tabel Nilai Siswa, dan mempersiapkan alat peraga/media pembelajaran.
b.    Melaksanakan PTK Siklus II.
Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu :
§  Pertemuan ke-1 Hari Kamis tanggal  10 Agustus 2010 dengan jumlah dua jam pelajaran dengan alokasi waktu 2x35 menit, mulai pukul 7.15 s.d 8.25 Wib.
Sub materi Listrik tegangan DC sifat dan kegunaanya.
§  Pertemuan ke-2 Hari Kamis tanggal  12 Agustus 2010 dengan jumlah dua jam pelajaran dengan alokasi waktu 2x35 menit, mulai pukul 7.15 s.d 8.25 Wib.
Sub materi Listrik tegangan AC sifat dan kegunaanya.

c.    Pelaksanaan Observasi Siklus I
Observasi dilakukan oleh tiga orang observer. Observer melakukan pengamatan terhadap terhadap proses pembelajaran IPA dengan materi pembelajaran energi listrik.
Observer mencatat seluruh kegiatan pembelajaran mengenai aktifitas siswa sejak awal hingga akhir menggunakan tabel Pedoman Observasi Siklus II.
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus II.
1.    Kegiatan pendahuluan
§  Peneliti mengajak siswa berdoa dan mengabsen.
§  Peneliti memberikan pretes.
§  Membentuk kelompok belajar.
2.    Kegiatan Inti
§  Peneliti menjelaskan materi tentang energi listrik.
§  Peneliti membimbing siswa cara mengerjakan LKS.
§  Peneliti mengadakan eksperimen tentang listrik tegangan DC dan AC mengenai sifat-sifat dan kegunaannya dengan segala pembuktiannya.
3.    Kegiatan Akhir
§  Peneliti bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
§  Peneliti melakukan tes akhir dengan soal terinci di RPP.
§  Skor penilaian siswa dicatat secara cermat pada Tabel Penilaian Siswa (Contoh Terlampir).
§  Peneliti dan siswa mengakhiri pembelajaran dengan membaca hamdallah.

d.    Melakukan Refleksi Siklus II
Refleksi Siklus II dilaksanakan pada Siklus I pertemuan ke-2, dilakukan bersama tiga orang observer.
1.    Tujuan Refleksi Siklus II
o   Menjadikan penentu ketercapaian indikator pembelajaran untuk pencapaian KKM yang telah ditetapkan sebelumnya.
o   Menentukan tingkat keberhasilan atau kegagalan dengan membandingkan pada analisis hasil observasi Siklus I.
o   Memastikan tingkat keberhasilan atau kegagalan indikator pembelajaran secara obyektif.
o   Membuat keputusan untuk menghentikan penelitian atau melanjutkan penelitian dengan menambah siklus III jika terjadi kegagalan.

2.    Hasil Refleksi Siklus II
Hasil analisis terhadap ketercapaian setiap soal/indikator seluruh siswa dapat terlihat jelas pada pencapaian skor rata-rata. Dengan cara menganalisa Hasil Nilai Siswa dari Siklus I tingkat keberhasilan dapat diukur dengan cara menganalisa :
o   Jika skor rata-rata tiap soal/indikator pada Silkus II dan skor maksimal tiap soal/indikator lebih besar dari KKM, maka pembelajaran dinyatakan telah tercapai/telah berhasil.
o   Sebaliknya, jika skor rata-rata tiap soal pada Silkus II dan skor maksimal tiap soal lebih kecil dari KKM, maka pembelajaran dinyatakan belum tercapai/belum berhasil



  1. Analisis dan Refleksi Akhir
Peneliti bersama tiga observer mengadakan analisis skor nilai siswa secara cermat untuk menentukan tingkat keberhasilan penelitian.
Data yang digunakan untuk mengukur hasil penelitian adalah hasil observasi yang berupa tabel observasi dan nilai tes belajar siswa berupa skor penilaian soal/indikator pada Tabel Penilaian Siswa Siklus I dan Siklus II. Hasil belajar siklus I dan siklus II di analisa untuk mengetahui pencapaian setiap soal/indikator. Data yang diperoleh adalah data berupa angka, sehingga pengolahannya berdasarkan analisis kuantitatif. Teknik kuantitatif ini digunakan dengan cara melihat keberhasilan pembelajaran siswa dari Siklus I dan Siklus II.
1.    Ketercapaian Penelitian
Jika hasil pengolahan data dan ketercapaian soal/indikator dari setiap siswa hasil refleksi analisis pada siklus II meningkat dibanding dengan hasil refleksi analisis pada siklus I, dan skor nilai rata-rata tiap indikator lebih besar dari skor KKM yang telah ditentukan, maka dinyatakan tercapai dan Penelitian dinyatakan berhasil.
2.    Kegagalan  Penelitian
Jika hasil pengolahan data dan ketercapaian soal/indikator dari setiap siswa hasil refleksi analisis pada siklus II menurun dibanding dengan hasil refleksi analisis pada siklus I, dan skor nilai rata-rata tiap indikator lebih kecil dari skor KKM yang telah ditentukan, maka dinyatakan tidak tercapai dan Penelitian dinyatakan tidak berhasil atau gagal.
3.    Solusi dan Alternatif  Penelitian
Jika terjadi kegagalan dalam penelitian dengan dua Siklus, peneliti bersama observer dapat bermusyawarah untuk memutuskan apakah akjan melanjutkan penelitiannya dengan menambah siklus dengan siklus III, atau menghentikan penelitian dengan mencari alternatif lain.

V.   ANGGARAN PENELITIAN


I.  Penerimaan :
            1.  Anggaran Sekolah                                       : Rp.  300.000
            2.  Anggaran Pribadi Peneliti                          : Rp.  170.000
                                                                      Jumlah      : Rp.  470.000

II.  Pengeluaran :
      1.  Honor/Upah
                  -     Penyusunan proposal                          : Rp.    50.000
                  -     Penyusunan instrumen                       : Rp.    30.000
                  -     Pengumpulan data                               : Rp.    20.000
                  -     Pengolahan data                                   : Rp.    25.000
                  -     Analisis data                                           : Rp.    25.000
                  -    Penulisan proposal                                : Rp.    50.000                 
                                                                      Jumlah      : Rp.  200.000

2.  Alat dan Bahan
                  -     Pembelian ATK                                      : Rp.   200.000
                  -    Pengadaan Alat Peraga                        : Rp.   150.000   
                  -    Pengadaan Media Pembelajaran       : Rp.     75.000    
                  -    Foto Copy                                                : Rp.     50.000    
                  -    Biaya tak terduga                                    : Rp.     25.000    
                                                                      Jumlah      : Rp.   500.000

      Resume Biaya
            -  Honor/Upah                                                     : Rp.   200.000
            -  Alat dan Bahan                                               : Rp.   100.000 
                                                                    Total Biaya  : Rp.   300.000



VI.  JADWAL PENELITIAN

NO.
KEGIATAN
JULI
AGUSTUS


3
4
1
2
3
4
1.
Tahap Persiapan:







▪ Penyusunan silabus






▪ Penyusunan Instrumen






▪ Koordinasi dengan rekan sejawat





2.
Tahap Pelaksanaan Tindakan







▪ Pelaksanaan tindakan kelas Siklus I Pertemuan ke-1






▪ Analisis dan refleksi






▪ Pelaksanaan tindakan kelas Siklus I Pertemuan ke-2






▪ Analisis dan refleksi






▪ Pelaksanaan tindakan kelas Siklus II Pertemuan ke-1






▪ Analisis dan refleksi






▪ Pelaksanaan tindakan kelas Siklus II Pertemuan ke-2






▪ Analisis dan refleksi





3.
Tahap Pengolahan dan Analisis Data







▪ Pengumpulan data






▪ Pengolahan dan Analisis data





4.
Tahap Penulisan Laporan





4.
Tahap Penyelesaian dan Pelaporan








VII.  DAFTAR PUSTAKA
§  Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menegah. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Model Silabus Kelas IV. Jakarta: BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).
§  Kurikulum Pendidikan Dasar, GBPP Kelas IV  (1993): Depdikbud
§  Sumanto, Y.D. dkk. (2008:8-9). Gemar Belajar IPA 4, Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas
§  Sri Mulyati, Yati. Dra. (1998)., Bhinneka Karya Winaya, Majalah Bulanan-Unit Korpri Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat, No.237 Agustus 2008
§  Suwandi, O. Drs. dan Tjetjep S.R., Drs. (2001). Teknik-teknik Keterampilan Proses Belajar Mengajar Bagi Guru Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat , Bandung: CV Media Imtaq
§  Anonimous, 2007, Silabus KTSPK Kelas 4 Untuk SD/MI, Departemen Pendidikan Nasional RI, Jakarta.
§  Kosasih, R. Angkowo, 2007, Optmalisasi Media Pembelajaran, Grasindo, Jakarta.
§  Abdurrahman. Mulyono, 2003, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta,
§  Asep Herry. H., 2008, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka,.
§  Benny A. Pribadi, 2009, Model Desain Sistem Pembelajaran, Dian Jakarta: Rakyat,
§  Hamzah B. Uno, 2007. Model Pembelajaran - Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatfdan Efektif,  Jakarta: Buini  Aksara,
§  Herurnan, 2008, Model Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, Remaja Bandung: Rosdakarya,
§  Ibnu. Suhadi, dkk., 2003, Dasar-dasar Metodologi Penelitian, Malang: UM Pres,
§  Andayani. 2009. Penantapam Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka.
§  Maesuri, Siti. 2002. Hands-On Activity dalam Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran matematika dan IPA, Surabaya: Dinas
§  S. Rosilaweaty- Aris M  . 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD kelas 4. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
§  Usman, Moh. Uzer. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
§  Wardani, I.G.A.K. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
§  Winataputra, Udin S. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.




VIII.   LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.       Lampiran 1.  Contoh Tabel Pedoman Observasi
2.       Lampiran 2.  Contoh Tabel Penilaian Siswa
3.       Lampiran 3.  Contoh Tabel Ketercapaian Setiap soal/Indikator
4.       Lampiran 4.  Contoh Daftar Hadir Siswa
5.       Lampiran 5.  Format Kesediaan Teman Sejawat Observer-1
6.       Lampiran 6.  Format Kesediaan Teman Sejawat Observer-2
7.       Lampiran 7.  Format Kesediaan Teman Sejawat Observer-3


Lampiran-1

PEDOMAN OBSERVASI
Siklus ………….. Pertemuan ………..

No
Aspek yang di Observasi
Kemunculan
Komentar
Ada
Tidak
1.
Kegiatan Awal




a. Guru mengkondisikan siswa




b.Memotivasi siswa dengan alat peraga dll.




c. Menyampaikan tujuan pembelajaran



2.
Kegiatan Inti




a. Menjelaskan materi dengan bahasa yang jelas dan sederhana




b. Menyampaikan contoh-contoh secara jelas




c. Perhatian siswa terhadap penjelasan dan contoh yang diberikan




d. Siswa mengajukan pertanyaan pada guru




e. Aktivitas belajar siswa dalam mengerjakan tugas




f. Memberi penguatan



3.
Kegiatan Akhir




a.Penguasaan siswa pada materi yang diajarkan




b. Kemajuan belajar siswa




Pengamat 1





………………………………..
Pengamat 2





……………………………

Pengamat 3





………………………………..


Lampiran-2

Contoh Tabel Penilaian Siswa
Siklus ……….. Pertemuan ……….

No.
Nama Siswa
Soal
Jumlah
1
2
3
4
6
1







2







3







4







5







6







7







8







9







10







11







12







13







14







15







16







17







18







19







20







21







22







23







24







25







26







27







28







29







Jumlah Skor






Rerata skor






Skor maks






KKM






Skor yang belum/sudah dicapai








Lampiran-3

Contoh Tabel
Ketercapaian Setiap soal/Indikator

No.
Nama Siswa
Siklus I
Siklus II
Soal
Jml
Soal
Jml
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1













2













3













4













5













6













7













8













9













10













11













12













13













14













15













16













17













18













19













20













21













22













23













24













25













26













27













28













29













Jumlah Skor












Rata skor












Skor maks












KKM












Skor yang belum/sudah dicapai














Lampiran-4

Contoh Daftar Hadir Siswa
Siklus …………. Pertemuan ……….
No.
Nama Siswa
Tanda Tangan
1

1

2


2
3

3

4


4
5

5

6


6
7

7

8


8
9

9

10


10
11

11

12


12
13

13

14


14
15

15

16


16
17

17

18


18
19

19

20


20
21

21

22


22
23

23

24


24
25

25

26


26
27

27

28


28
29

29






Lampiran-5

FORMAT KESEDIAAN SEBAGAI TEMAN SEJAWAT
DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Kepada Yth.
Kepala Sekolah SD Harapan Bangsa
Di tempat

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :
            Nama                         : ……………………………
            NIP                             : ……………………………
            Tempat Mengajar     : ……………………………
            Alamat Sekolah       : ……………………………
            Telepon/Hp               : ……………………………

Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, atas nama :
            Nama                         : ……………………………
            NIP                             : ……………………………
            Tempat Mengajar     : ……………………………
            Alamat Sekolah       : ……………………………
            Telepon/Hp               : ……………………………

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.


Mengetahui,
Kepala Sekolah




………………………..
…………….., …………… 2010
Teman Sejawat,





………………………







Tidak ada komentar: