Selasa, 30 Oktober 2012

Pemuda



"Kalau pada saya diberikan seribu orang tua, saya hanya dapat memindahkan gunung semeru. Tapi kalau sepuluh pemuda bersemangat diberikan kepada saya, maka seluruh dunia dapat saya goncangkan" [Soekarno]
Pernyataan Bung Karno tersebut merupakan salah satu indikasi betapa kiprah pemuda dalam berbagai aspek kehidupan sangat penting. Eksistensi pemuda tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Karena sejarah telah mencatat bagaimana peranan para pemuda dalam ikut berjuang melawan kolonialisme di Indonesia. Sumpah Pemuda yang dikumandangkan para pemuda tanggal 28 Oktober 1928 merupakan tonggak sejarah bangkitnya perjuangan pemuda Indonesia saat mengumandangkan sumpahnya: berbangsa satu bangsa Indonesia, berbahasa satu Bahasa Indonesia dan bertanah air satu tanah air Indonesia.
Semangat membara setelah kemerdekaan Republik Indonesia telah terlihat dari seberapa besar semangat para pemuda dalam mengisi kemerdekaan di masa sekarang. Semangat haruslah selalu terjaga dengan baik karena itulah modal dasar bagi pencapaian tujuan Indonesia. Kobaran semangat perjuangan telah meledak besar dalam perjuangan para pemuda bangsa dalam merebut kemerdekaan dari tangan-tangan penjajah yang haus akan kekayaan dan kekuasaan. Ledakan semangat itulah yang membuat para pemuda dan pahlawan memiliki dasar perjuangan yang tinggi demi tanah air tercinta. Luapan emosi dan pantang menyerah selalu menghiasi wajah perjuangan para pahlawan di medan perang sebelum Indonesia mencapai kemerdekaan sejati.
Sekarang setelah Indonesia merdeka maka pahlawan bukanlah orang-orang yang melawan kekejaman para penjajah dengan senjata tetapi pahlawan yang mampu berkarya emas dan menorehkan tinta emas pada lembaran sejarah Indonesia dalam mengisi kemerdekaan. Perjuangan sekarang bukanlah perjuangan yang berbentuk fisik tetapi cenderung dalam perjuangan dalam sikap batin dan diwujudkan dengan karya nyata di kehidupan masyarakat. Kenyataannya di masa sekarang semuanya telah terbalik dengan apa yang dicita-citakan oleh pendahulu kita dalam mewujudkan Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur. Ini dapat dilihat dari tingginya tingkat kriminalitas dari mulai tawuran sampai pada pembunuhan yang terjadi di Negara Indonesia yang dari tahun ke tahun selalu menunjukkan kenaikan yang tajam dan yang lebih memprihatinkan  kriminalitas tersebut dilakukan oleh pemuda. Sungguh suatu keprihatinan yang mendalam bagi Negara berkembang seperti Indonesia dalam mendidik pemudanya yang mengemban tugas sebagai generasi penerus bangsa tidak dapat membina para tulang punggung negara.
Pemuda yang seharusnya dapat menjadi generasi penerus bangsa dan penengah pemikiran ide tentang masa depan negara harus berkutat di dalam penjara karena masalah tawuran, narkoba, pencurian, pembunuhan, pemerkosaan, dan pemerasan, hal tersebut sebenarnya tidak perlu terjadi karena seharusnya pemuda Indonesia memahami benar peranan dan betapa berartinya mereka bagi kemajuan bangsa dan negara. Pemuda tidak mengerti peranan mereka karena telah salah menilai suatu sikap dan terpengaruh oleh lingkungan yang buruk. Kebiasaan mencoba sesuatu hal yang baru tanpa dipikir masak-masak adalah salah satu sikap pemuda yang ambisius tetapi ceroboh. Kecerobohan ini membuat pemuda menjadi tidak mengerti dampak yang ditimbulkan. Seharusnya pemuda telah dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk tetapi karena terbawa arus lingkungan yang buruk maka pemuda menjadi buta akan hal itu. Keadaan ini jelaslah berbeda dengan semangat para pemuda sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia karena mereka memiliki visi dan misi yang sama yaitu merebut kemerdekaan. Zaman setelah kemerdekaan harusnya lebih mudah karena pemuda hanya dituntut memetakan kondisi bangsa mencari solusi atas permasalahan bangsa dan berkarya nyata dalam membangun dan ikut andil menyelesaikan permasalahan bangsa.
Salam Pemuda

Kamis, 25 Oktober 2012

Pengorbanan



Sebuah Kata Memaknai Hari Raya Idul Adha

Esok kita akan memperingati hari raya Idul Adha, terlepas dari ibadah yang harus dijalani maka menangkap makna dari hari raya Idul Adha menjadi tidak kalah esensi. Menangkap esensi hari Raya Idul Adha maka kita akan mengenang kisah luar biasa sebuah keluarga, kisah tentang cinta, ketaatan dan pengorbanan. Ada kisah tentang dilema Nabi Ibrahim AS antara mentaati perintah Allah SWT sebagai bentuk pembuktian cinta kepada tuhan-Nya atau memilih anak yang ia cinta, kisah tentang ketaatan total Nabi Ismail atas kehendak Tuhan-Nya Allah SWT dan putusan ayahnya serta keikhlasan dan kepatuhan seorang istri sholehah bernama Siti Hajar. Buah atas ujian keimanan yang dibuktikan dengan ketaatan, keikhlasan dan pengorbanan akhirnya berbuah manis, Nabi Ismail yang sebelumnya ingin di’korban’ akhirnya diganti dengan seekor domba, akhir dari sebuah ujian yang berakhir bahagia, dan semua tersusun apik yang layak kita teladani.

Dalam konteks ke-Indonesiaan kisah pengorbanan senantiasa mengharu biru tersaji dalam tiap kisah catatan perjalanan kehidupan, kisah heroik tersaji dalam cerita perjalanan Jenderal Sudirman dalam berperang gerilya melawan penjajah dalam kondisi ditandu atau kisah heroik pahlawan lainnya yang senantiasa mengorbankan harta, jiwa bahkan raga demi kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia, kisah perjuangan orang tua dalam bekerja keras siang dan malam adalah gambaran bagaimana kekuatan cinta yang melahirkan semangat rela berkorban demi kebahagiaan anaknya, kisah perjuangan guru di daerah terpencll yang rela menempuh berkili-kilo meter untuk dapat mengajar dan mendidik, atau dedikasi para pejabat yang rela mengurangi kenikmatan dunia demi memberi contoh tentang kesederhanaan. Pengorbanan sebuah kata yang identik dengan kepahlawanan, dan beruntung bangsa kita ditengah hiruk pikuk keegoisan dalam bentuk korupsi dan narkoba, materialisme dalam bentuk penghalalan segala cara demi pencapaian tujuan dunia, beruntung negara kita masih memiliki pahlawan-pahlawan yang ikhlas berjuang demi kemajuan bangsa dan negara dan ditangan mereka lah tumpuan harapan bangsa ini menjadi bangsa yang besar, bermartabat, sejahtera dan berjaya. 

Selamat Hari Raya Idul Adha 1433 H

Minggu, 21 Oktober 2012

Pengumuman Hasil UH 2 PKn Kelas 5


PENGUMUMAN HASIL ULANGAN 2 PKn KELAS V
SD AL-BAYAN ISLAMIC SCHOOL

Berikut kami sampaikan hasil ulangan harian 2 PKn kelas V :
Kelas V-A
No
Nama Siswa
Nilai UH 2
1
Annisa Mutiara Syafira
70
2
Angelique Raihany Hadiva
91
3
Almira Ulima Sadiya
67
4
Daffa Yussara Agusni
47
5
Dellanavuri Dhania Yulfa
82
6
Dhiayaa Rivka Nabila
100
7
Fakhrezi Fajris
97
8
Farhan Hakim Iskandar
94
9
Kemas Muhammad Vito Fadhil A
28
10
Kevin Arya Muhammad
79
11
Muhammad Afrizal Firdaus
60
12
M. Bravee Rizky A
73
13
M. Faiz Naufal B
82
14
M. Rizky R. Dalie
80
15
Nabil Makarim Hassan
76
16
Nurul Izza Sayyidina
97
17
Rawina Ferta Wijaya
91
18
Reissa Faizah
79
19
Rafli Hendro Witjaksono
91
20
Sangrajasa
72
21
Sandra
86
22
Vina Amanda Mardiyanti
49

Kelas V-B
No
Nama Siswa
Nilai UH 2
1
Abdullah Zidhan Al Faqih
67
2
Ahmad Syarief Amrullah
91
3
Ages Marcello
100
4
Azkaf Raka Bintang Al-Ghifari
91
5
Azarine Maheswari Putri
91
6
Arief Reyhan Dwi Putra
77
7
Bayu Rachmandhika
94
8
Indira Zahra Khairunnisa
91
9
Kamiliya Rofifah Lius
88
10
Mayshita Nadya Irawan
68
11
Mochammad Arly
91
12
M. Bayu Keanu. S
41
13
M. Ezar Somgit Emyro
62
14
M. Rayhaan Catra Mulia
58
15
Nadila Rahmadina Yulandri
87
16
Naufal Koesomo Abhipraya
56
17
Nadia Nabila Rosadi
68
18
Raditya Hanif Yudha Prathama
94
19
Rafi Ramadhan Kurniawan

20
Ryan Adyuta Kalula Hastama
80
21
Raif Fawwazdzaky
82
22
Salwana Nabilah
93
23
Shakira Early P. Denil
88
24
Talitha Putri Amelia
82

Kelas V-C
No
Nama Siswa
Nilai UH 2
1
Abdullah Faqih
67
2
Adinda Rachma Khairunnisa
64
3
Ahmad Dzaky Faishal Sayudha
55
4
Albastha Azmil Qahhar A
61
5
Aulia Sabila
76
6
Aura Aulia Andjani
66
7
Brian Ezra Grainando
76
8
Elwa Gemintang
57
9
Fadia Rizali Irbah
58
10
Gusti Rafael Hassan
65
11
Luna Amanda
78
12
Hasbullah Abimanyu Anwar
79
13
M. Aubrey Shaguffa
65
14
M. Febryan Ari Putra
41
15
M. Haqqi An-Nazili
72
16
Muthia Azzahra
91
17
Nabila Apsari Dwina
69
18
Najwa Azzahra
55
19
Putti Lingga Maharani
78
20
Rafi Gangsar Cokroadjie
51
21
Ramadhani Cahya Rizqullah
94
22
Regina Diva Dharma
66
23
Samudra Rizki Baroka
59
24
Sya'aka Ashana Bedisashma
82